Karakteristik Kayu

Posted: Agustus 10, 2010 in konstruksi

Penulis ingin mengulas kembali masalah kayu karakteristikya yakni ( fisik,mekanik, kimiawi ) sebagai sedikit pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Karakteristik Kayu

Kayu berasal dari berbagai macam jenis pohon sehingga karakteristik dari kayu juga cendrung berbeda-beda, bahkan dari satu pohon juga cendrung memiliki perbedaan

karakteristik, misalnya bagian ujung dengan bagian pangkal pohon. karakteristik kayu di bedakan menjadi 3 hal yaitu :

1. Karakter Fisik.

  • Berat  Jenis Kayu. Berkisar sekitar 0,2 hingga 1,28 umumnya berat jenis kayu ditentukan dari berat kayu kering pengeringan atau kering udara dan volume kayu pada keadaan tersebut, biasanya makin berat kayu makin kuat pula kayunya.
  • Keawetan Alami Kayu. ketahanan kayu terhadap serangan perusak kayu dari luar, seperti rayap, bubuk dan jamur yang dihitung dalam jangka waktu tahunan, keawetan kayu ini disebabkan oleh adanya zat extraktif dalam kayu bersifat racun bagi perusak kayu
  • Warna kayu.hal ini disebabkan oleh adanya zat pengisi warna yang berbeda dalam batang kayu,warna suatu jenis kayu di pengaruhi oleh tempat kayu dalam batang, unsur pohon dan kelembaban udara. Pada pengenalan kayu warna kayu yang di pakaiadalah pada teras kayu.
  • Higroskopis. kemampuan menyerap dan melepaskan uap air dari suatu jenis kayu yang sangat dipengaruhi oleh suhu udara sekitar.
  • Berat Kayu. Berat dari suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga sel (jumlah pori),kadar air yang di kandung dan zat extraktif didalamnya.
  • Kekerasan Kayu. Semakin berat suatu jenis kayu, maka akan semakin keras juga kayu tersebut. Berdasarkan kekerasanya kayu di bedakan menjadi 3 macam yakni kayu sangat keras, kayu keras, kayu sedang atau kayu lunak.

2. Karakteristik Mekanik.

Disebut pula kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan dari luar yang terjadi dari gaya-gaya diluar kayu yang mempunyai kecenrungan untuk mengubah bentuk dan besar kayu, dalam hal ini kekuatan kayu dibedakan menjadi beberapa macam kekuatan yaitu:

  • ·Kuat Tarik. Kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang bekerja momen yang menarik kayu tersebut, kuat tarik yang terbesar pada kayu adalah pada serat kayu.
  • Kuat Tekan. Kekuatan kayu dalam menahan tekanan akibat muatan atau tekanan yang terjadi padanya, ada 2 macam tekanan yaitu tekanan tegak lurus arah serat & tekanan sejajar arah serat.
  • Kuat Geser. Kemampuan kayu menahan gaya yang bekerja membuat suatu kayu bergeser dari tempat semula, ada 3 macam kuat geser yaitu: Kuat Geser arah serat, tegak lurus arah serat maupunarah miring.
  • Kuat Lentur. Kekuatan kayu menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu, dalam hal ini dibedakan menjadi 2 macam yakni : kuat lentur statik yang menahan gaya-gaya yang bekerja pada kayu secara perlahan dan kuat lentur yang menahan gaya yang bekerja pada kayu secara mendadak.
  • Kekakuan. kekuatan untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan, dinyatakan dengan istilah Modulus Elastisitas.
  • Kelenturan. kemampuan kayu untuk menyerap semua tenaga yang relatif besar, kejutan-kejutan atau tegangan berulang yang melampaui batas serta mengakibatkan perubahan bentuk.
  • Kekerasan. kemampuan kayu menahan gaya yang membuat takikan atau tekukan pada kayu, kekerasan ini bisa digunakan sebagai acuan untuk pembuatan lantai rumah, balok, kuda-kuda atau keperluan lainya.
  • Kuat Belah. tegangan yang terjadi karena adanya gaya yang bekerja seperti pahat/baji.

3. Karakteristik Kimiawi.

Susunan kimia yang terdapat pada kayu digunakan sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap serangan perusak kayu komponen kimia tersebut adalah :

  • Unsur Karbohidrat.
  • Unsur Non Karbohidrat.
  • Zat Extraktif

Kurang lebihnya penulis ingin mengucapkan maaf , dan mohon masukannya dari pembaca sekalian.

Sumber : matakuliah Teknologi Bahan Bangunan.

Proses Pengeringan Kayu

Posted: Agustus 10, 2010 in Uncategorized

Penulis tertari ingin membahas tentang proses pengeringan kayu mengingat ada salah satu keluarga saya yang bertanya, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Setelah di tebang kayu haruslah cepat-cepat dikeringkan agar tidak rusak karena waktu ditebang kayu tersebut masih banyak mengandung zat air.

Tujuan dari pengeringan kayu adalah :

ü Menghasilkan kestabilan dimensi kayu.

ü Menambah kekuatan kayu.

ü Membuat kayu menjadi ringan.

ü Mencegah serangan jamur dan bubuk kayu.

ü Mempermudah proses pengerjaan selanjutnya.

Pengeringan kayu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengeringan alami (di udara terbuka) dan pengeringan buatan.

1. Pengeringan Alami ( Kering udara).

Panas yang di gunakan adalah sinar matahari cara pengeringan adalah menumpuk dengan cara tertenu, kecepatan pengeringan tergantung dari beberapa factor yaitu:

Ø Komdisi Cuaca,tergantung dari besar kecilnya curah hujan, intensitas penyinaran matahari dan ada atau tidaknya kabut.

Ø Suhu udara.makin tinggi suhu udara makin cepat udaa mongering.

Ø Lengan udara, jika suhu udara tetap dan lengas udara makin rendah, maka kayu cepat kering.

Ø Kadar air awal kayu. Makin basah kayu yang akan di keringkan, makin lama pengeringannya.

Ø Kekerasan kayu,kayu lunak akan lebih cepat kering dibandingkan kayu keras.

Ø Letak kayu pada batang, gubal kayu akan lebih cepat kering dibandingkan teras kayu.

Ø Ukuran kayu, semakin kecil ukuran kayu semakin cepat kering.

Keuntungan dari cara pengeringan ini adalah:

  • Biaya relatife murah
  • Tanpa menggunakan peralatan yangmahal.
  • Pelaksanaanya mudah sehingga tidak memerlukan tenaga ahli.
  • Kapasitas pengeringan bias di buat besar ( tergantung lahan yang kita miliki)
  • Bahan yang digunakan adalah tenaga alam ( udara & matahari )

Kerugian dari cara ini:

  • Memerlukan waktu yang relative lama.
  • Memerlukan areal yang cukup luas.
  • Cacat yang timbul sulit untuk di perbaiki.

Penumpukan kayu

Penumpukan kayu untuk peroses pengeringan harus memenuhi persyaratan tertentu agar tidak cepat rusak, persyaratan tersebut adalah:

  • Tempat harus tinggi dan datar sehingga sehingga tidak tergenang oleh air pada waktu hujan.
  • Sumber hama penyakit harus di hilangkan.
  • Jarak timbunan kayu dari lantai minimal 50 cm.
  • Lantai dasar dibuat agak miring agar air hujan cepat mengalir.
  • Antara tumpukan yang satu dengan yang lain harus ada ruang yang kosong untuk sirkulasi udara dan memudahkan pengambilan atau penumpukan baru.
  • Tinggi tumpukan maximum 3,00 m dan bagian atas di beri tutup dan pemberat.
  • Untuk papan penumpukan dengan mnggunakan ganjal di samping.

Cara penumpukan.

Cara penympukan kayu diantaranya adalah:

a) Penumpukan Vertikal.

Tidak beratap hingga cocok untuk kayu yang tidak mudah retak/pecah.bisa dengan cara penumpukan silang atau sandar.

b) Penumpukan horizontal.

Ada bebrapa cara yaitu :

  • Penumpukan sejajar: umumnya digunakan untuk papan ada kolong minimal 50 cm, memakai atap yang terbuat dari kayu atau seng, menggunakan kayu ganjal antara papan, tumpukan miring keluar 10 derajat.
  • Penumpukan persegi, pengeringan lambat karena bidang permukaan tertutup oleh kayu lain.
  • Penumpukan bersilang, bidang sentuh kecil dan karena letak kayu miring maka tidak terjadi endapan air pada kayu sehingga lebih mudah mongering.
  • Penumpukan segi tiga, penumpukan cara seperti ini memerluka lahan untuk penumpukan yang relative luas, pengeringan bias lebih cepat kecuali pada bagian yang bersentuhan.
  1. 1. Pengeringan Buatan.

Panas yang digunakan adalah uap air yang dialirkan kedalam peralatan yang sudah di sediakan.

Keuntungan menggunakan pengeringan buatan.

  • Waktu lebih singkat.
  • Kadar air akhir dari kayu bias diatur disesuakan kebutuhan.
  • Kelembaban udara, suhu dan sirkulasi udara bias diatur.
  • Terjadinya cacat kayu bias dihindarkan.
  • Kontinuitas produksi bias diatur sesuai kebutuhan.
  • Tidak memakan tempat yang luas.
  • Mutu hasil produksi lebih baik

Macam Pengeringan Buatan.

  1. 1. Compartment Klin.
  • Tingkat kekeringan kayu sama.
  • Hanya mempunyai 1 pintu.
  • Arah pergerakan udara melintang klin.
  • Tidak memerlukan ruangan yang besar.
  1. 2. Progresife Klin.
  • Tingkat  kekeringan kayu berbeda.
  • Pintu 2 buah,.
  • Arah pergerakan udara berlawanan dengan arah lori.
  • Berbentuk trowongan.

Kecepatan pengeringan dari system klin ini bergantung dari:

  • Kadar air awal dari kayu.
  • Kadar air kayu yang diinginkan.
  • Jenis kayu yang diinginkan.
  • Ketebalan kayu.
  • Sirkulasi udara,
  • Mutu alat klin itu sendir

sumber: mata kuliah teknologi bahan bangunan.

KAYU UNTUK BAHAN BANGUNAN

Posted: Agustus 7, 2010 in konstruksi

Kali ini penulis  akan mngulas sedikit mengenai matrial bahan yakni kayu, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian..

Secara umum kayu merupakan salah satu matrial bahan bangunan yang penting, karena selain mudah di temukan, salah satu sifatnya adalah kayu cukup kuat menahan gaya tarik tekan atau lengkung yang terjadi pada kayu tersebut.

Menurut asalnya:

  • Berdaun tidak lebat. (contoh : pohon nyiur/kelapa)
  • Berdaun lebat.

Jenis Pohon di bedakan menurut jenis dunya.

  • Pohon berdaun tidak lebat: potongan melintangnya terlihat bintik-bintik yang semakin ketepi semakinrapat, kulit kayu hampir tidak ada, dan diameter batangnya hampir tidak ada perubahanya perubahan dari dekat akar sampai puncak pohon.
  • Pohon berdaun lebat: pada penampang melintangnya terdapat lingkaran-lingkaran yang makin kedalam semakin rapat, lingkaran ini disebut lingkaran tahun atau gelang tahun.

Gelang tahun bagian luar berwana lebih muda dibandingkan bagian dalam, bagian paling dalam yang disebut inti kayu /teras kayu/ galih berwarna lebih tua dari bagian kayu yang lain yang di sebut gubal.

Inti kayu ini bersifat keras dan padat dan bagian inilah yang paling baik di gunakan untuk bahan bangunan, sedangkan gubal kurang baik karena lebih lunak dan mudah berkerut.

Cacat kayu:

Cacat kayu ada bermacam-macam, diantaranya adalah:

  1. Mata kayu : Disebabkan karena tumbuhnya cabang pada batang kayu.
  2. lengkun : Perubahan bentuk kayu berupa lengkung menurut sumbu memanjang.
  3. Pinggul (wine) : Perubahan sudut penampang tegak yang tidak lagi berbentuk 4 persegi panjang.
  4. Serat miring : Arah serat berada pada sisi lebar, mengarah pada sisi tebal atau sebaliknya.
  5. Retak : adanya celah kecil antara serat pada badan kayu, yang bias berkembang menjadi pecah-pecah.
  6. Gubal : bagian terluar dari kayu yang berbatasan dengan kulit terluar.
  7. Mencawan : perubahan bentuk kayu berupa pelengkungan menurut sumbu lebarnya.
  8. Urat kayu: rongga yang terdapat pada kayu biasanya berisi getah atau kapur.
  9. Melintir/Menggeliat : Perubahan bentuk kayu berupa putaran pada penampang tegaknya, sehingga semua bidang sisinya tidak rata.

Berbagai Keburukan Kayu.

Keburukan kayu di bagi menjadi empat macam :

  1. keburukan setempat : contoh; bekas cabang tumbuh, kadang-kadang keras sekali, kadangkadang lunak selalu terjadi perubahan arahs serat.Mata kayu yang keras biasanya terlepas dari kayu sekelilingnya, jika kayu di gergaji, mata kayu bias lepas sehingga yang tersisa hanya lubang saja, biasanya mata kayu di lepas dan diganti kayu yang sejenis . kayu di sebut kasar bila mengandung banyak mata kayu di sebut licin bila mengandung sedikit mata kayu atau tidak ada sama sekali, mata kayu yang besar sering di sebut mata kayu kaki kuda.
  2. keburukan di berbagai tempat : salah satunya adalah yang disebut hati busuk yaitu teras kayu yang membusuk, hal ini dapat mengakibatkan kayu yang di sekitarnya akan rusak oleh lubang di tengah akibat keburukan ini. Selain tu pula rusaknya gelang tahun akibat mengkerut yang tidak sama dari batang pohon biasanya sebelah dalam.dengan adanya retakan ini maka mutu atau harga kayu akan berkurang.
  3. keburukan akibat penyakit kayu: akibat batang pohon terkena kuman atau penyakit yang berasal dari dalam tanah. Macam macam keburukan tersebut adalah:
  • Rot (Busuk)  : Terjadi pada pohon hidup, rusak adalah serat kayu dan dapat terlihat pada bagian luar.
  • Vuur     : timbul pada pohon yang waktu tumbuh kekurangan zat yang di butuhkan sehingga ikatan antara serat kurang rapat, penyakit ini terlihat seperti garis merah, ungu atau putih pada bagian memanjang.
  • Blauw & Broei : timbul setelah pohon di tebang karena kurang baik pemeliharaannya, jika dibiarkan warnanya akan menjadi coklat hal ini yang disebut Broei.
  • Verklurd : masih bias diatasi dengan cara membalik-balik kayu yang sedang di kerngkan.
  • Bubuk : terdapat pada kayu yang sudah atau belum dikerjakan sehingga mengakibatkan kerusakan pada kayu, pencegahan: masukan kayu kedalam minyak tanah atau Ter.
  • Rayap : mengakibatkan kayu menjadi kropos pencegahan: menggunakan carbolinium atau kolter.
  • Ulat Tiang : Bentuknya seperti cacding kecil yang ujung-ujungnya bercabang dua untuk mengeluarkan kotoran dan bernafas. Ulat tiang hanya bias hdup di air laut.
  • Keburukan  akibat binatang perusak kayu:
  • Bubuk : terdapat pada kayu yang sudah atau belum dikerjakan sehingga mengakibatkan kerusakan pada kayu, pencegahan: masukan kayu kedalam minyak tanah atau Ter.
  • Rayap : mengakibatkan kayu menjadi kropos pencegahan: menggunakan carbolinium atau kolter.
  • Ulat Tiang : Bentuknya seperti cacding kecil yang ujung-ujungnya bercabang dua untuk mengeluarkan kotoran dan bernafas. Ulat tiang hanya bias hdup di air laut.

INSFIRASI BISNIS WITH SAATUL IHSAN

Berawal dari Perbincangan dengan temen-temen di asrama, tentang pekerjaan apa yang kita akan geluti setelah kita terjun langsung di  masyarakat, peluang bisnis apa yang akan saya geluti nanti, dan untuk sekedar menjadi obat terhadap hatiku yang galau akan pertanyaan “ Bisakah anak dan istriku kelak bisa saya kasih maka, kalau bisa saya akan bekerja di mana”, dan berbagai macam pertanyaan yang ada di dalam fikiran saya,.

jujur sampai detik ini saya tidak pernah terfikir dalam diri saya untuk bekerja di bidang konstruksi walaupun  saya saat ini kuliah mengambil jurusan konstruksi yakni Teknik Sipil, dan saya juga tidak tertarik menjadi seseorang yang bekerja di pemerintahan yakni menjadi PNS seperti yang orang tua saya inginkan.karena saya tidak ingin bekerja dalam tekanan, seperti kata pepatah lebih baik menjadi semut tapi posisinya sebagai kepala suku dibandingkan menjadi gajah yang posisinya sebagai anakbuah,kembali membahas masalah peluang usaha,

Alhamdulilah dengan perbincangan malam ini saya mendapatkan sedikit insfirasi mengenai peluang usaha yang akan saya geluti , dan memberikan sedikit air segar dalam dahaga yang selama ini saya rasakan, berbagai tips dalam menjalani peluang usaha menurut saudara ihsan.

  1. Jangan takut terhadap kompetitor.

Jangan takut terhadap kompetitor atau pesaing usaha yang sedang kita geluti, justru anggap semua itu sebagai prospek, ( anggap suatu masalah itu sebagai suatu peluang ) pasti akan timbul pertanyaan di benak para pembaca, Kenapa? Menurut saudara ihsan justru dengan semakin banyaknya kompetitor akan semakin di kenal usaha yang kita geluti.

  • Contoh : Kita menjual Pulsa atau membuka konter , dan seiring majunya usaha yang kita geluti banyak masyarakat di sekitar kita yang membuka jenis usaha yang sama dengan kita, kita jangan merasa resah atau risau dengan semua itu, justru dengan semakin banyak konter yang ada di wilayah kita justru akan tertanam dalam benak masyarakat bahwa daerah yang kita tempati adalah daerah konter, dan akan menarik banyak pelanggan yang akan ke situ.

Tapi jika kita ingin tetap bartahan dalam persaingan koncinya ada satu di dalam pelayanan            atau service terhadap pelanggan harus kita tingkatkan, jangan buat pelanggan kecewa.

  1. Konsisten terhadap kerjaan yang kita jalani.

Konsisten terhadap kerjaan yang kita jalani maksudya fokus pada satu pekerjaan saja sampai pekerjaan itu benerbener kita kuasai atau telah menghasilkan profit yang bisa mengisi kantong kita, jangan mencampuri usaha yang kita sedang kita geluti dengan usaha yang lain.

  • Contoh : Menjual pulsa di campur dengan usaha komputer atau Percetakan, Karena akan berpengaruh pada image usaha yang kita kerjakan, buat di dalam fikiran user  kita hanya menjual atau membuat suatu produk sehingga jika user atau pelanggan mengenal usaha kita dan menjadi pelanggannya.
  1. Siap mental (mental yang kuat).

Siap menta dalam hal ini maksudnya adalah kita jangan malu dengan omongan masyarakat sekita , kita jangan sampai berhenti di tengah jalan gara-gara kita malu karena usaha yang kita geluti tidak sesuai dengan basic yang kita geluti, Misalnya : Sarjan Teknik yang begitu lulus dari bangku kuliah menjadi Pedagang, atau Sarjana Ekonomi yang menjadi Penjual Bakso, emank mereka yang ngomong seperti itu akan memberikan kontribusi yang besar dalam hidup kita atau minimal memberikan solusi yang lain enggak kan,,,,, mereka semua itu hanya bisa mencibir aja tanpa mengetahui polemik yang terjadi dalam kehidupan kita jadi jangan menghiraukan omongan orang lain jika pengen maju, konsisten dengan apa yang sekarang kita jalani.dan inget tawakal kepada tuhan karena hanya dia yang memberikan rizki kepada kita.

Teori dari peluang usaha yang ada di blog ini berbeda dengan teori ekonomi yang sering kita dengar atau mungkin para pembaca sekalian pernah di jelaskan di bangku sekolah yakni “ menggunakan Modal yang seminimal mungkin untuk mendapatkan Hasil yang sebesar-besarnya”

  • Teori Mas ihsan                     : Semakin besar modal, semakin besar resiko semakin besar keuntungan.
  • Teori Para orang tua kita  : Jangan Berfikir muluk-muluk untuk mendapatkan untung yang besar, fikirkan keuntungan yang kecil biarkan usaha itu sendiri yang  membesarkan usaha itu.

Sedikit ulasan tentang Saatul ihsan adalah nama salah satu sahabat saya yang menurut saya sudah sukses di bidang wira usaha.

Jika pembaca sekalian tertarik monggo di coba, mohon maaf jika ada dalam tulisan ini yang salah menurut pembaca sekalian, jika ada yang salah itu murni karena kekurangan saya dalam menangkap informasi, jika tulisan singkat ini memberikan inspirasi alhamdullilah…

Pekerjaan galian
a) Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus….m’.
b) Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan…….m’.
c) Galian tanah biasa.
(1) Galian tanah biasa sedalam lebih kecil sama dengan 1 meter jarak angkut
lebih kecil atau sama dengan 3 m
– Pekerjaan galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih kecil sama
dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan
jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan
perapihan.
– Pekerjaan galian tanah biasa pada bangunan sedalam lebih kecil sama
dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan termasuk
perataan dan perapihan.
(2) Galian tanah biasa sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 meter jarak
angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m
Pekerjaan galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai
dengan 2 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak
angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
(3) Galian tanah biasa sedalam lebih kecil sama dengan 1 meter jarak angkut
lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m.
Pekerjaan galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan
1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut
lebih besar 3 m sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk
perataan dan perapihan
(4) Galian tanah biasa sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m jarak angkut
lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m.
Pekerjaan galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai
dengan 2 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak
angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk
perataan dan perapihan.

(5) Galian tanah biasa sedalam lebih kecil sama dengan 1 meter jarak angkut
lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m.
Pekerjaan galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan
1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut
lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan
dan perapihan.
(6) Galian tanah biasa sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 m jarak angkut
lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m.
Pekerjaan galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih besar 1m sampai
dengan 2 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak
angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk
perataan dan perapihan.

Galian tanah keras
(1) Galian tanah keras sedalam lebih kecil sama dengan 1 meter jarak angkut
lebih kecil atau sama dengan 3 m.
– Pekerjaan galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran
sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke
tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan
3 m termasuk perataan dan perapihan.
– Pekerjaan galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada
bangunan sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil
galian ke tempat pembuangan termasuk perataan dan perapihan.
(2) Galian tanah keras sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 meter jarak
angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m.
Pekerjaan galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran
sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat
pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk
perataan dan perapihan.
(3) Galian tanah keras sedalam lebih kecil sama dengan 1 m jarak angkut lebih
besar 3 m sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 10 m.
Pekerjaan galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran
dengan kedalaman kurang dari lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang
hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m
sampai dengan lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan
perapihan.
(4) Galian tanah keras sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 m jarak angkut
lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m.
Pekerjaan galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran
sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ke
tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai dengan
lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
(5) Galian tanah keras sedalam lebih kecil sama dengan 1 m jarak angkut lebih
besar 10 sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m.
Pekerjaan galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran
sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat
pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau
sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.

(6) Galian tanah keras sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 m jarak angkut
lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m.
Pekerjaan galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran
sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ke
tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil
atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.

Pekerjaan timbunan
a) Pekerjaan timbunan tanah untuk tanggul saluran dengan bahan tanah telah tersedia
di lokasi rencana timbunan termasuk perataan dan pemadatan.
b) Pekerjaan timbunan tanah untuk tanggul saluran dengan bahan tanah dari daerah
pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama
dengan 10 m termasuk perataan dan pemadatan.
c) Pekerjaan timbunan tanah untuk tanggul saluran dengan bahan tanah dari daerah
pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama
dengan 50 m termasuk perataan dan pemadatan.
d) Pekerjaan timbunan tanah untuk jalan inspeksi dengan bahan tanah dari daerah
pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama
dengan 10 m termasuk perataan dan pemadatan.

Pekerjaan pasangan
a) Pekerjaan pasangan batu belah dengan campuran :
1pc : 2 ps untuk konstruksi kedap air
1pc : 4 ps
b) Pekerjaan siaran dengan campuran 1 pc : 2 ps;

c) Pekerjaan plesteran tebal 1 cm dengan campuran :
1pc : 2 ps tebal 1 cm
1pc : 4 ps tebal 1 cm
d) Pekerjaan plesteran tebal 1,5 cm dengan campuran:
1pc : 2 ps tebal 1,5 cm
1pc : 4 ps tebal 1,5 cm
e) Pekerjaan batu kosong;
f) Pekerjaan bronjong.

Pekerjaan beton dan bekisting
a) Pekerjaan beton K 125 adukan 1 pc : 2 ps : 3 split;
b) Pekerjaan beton K 175 adukan 1 pc : 1,5 ps : 2,5 split.

Pekerjaan pintu Air
a) Pengadaan dan pemasangan pintu sorong besi b = ….m, h = …m, t = ….mm.
termasuk pengecatan……………………………………………………………………. (buah).
b) Pengadaan dan pemasangan pintu sorong kayu b = ….m, h = …m, t = ….mm.
termasuk pengecatan …………………………………………………………………… (buah).
c) Pengadaan dan pemasangan alat ukur Thomson……………………………… (buah).
d) Pengadaan dan pemasangan alat ukur Parshall Flume……………………… (buah).
e) Pengadaan dan pemasangan alat ukur Romijn…………………………………. (buah).
f) Pengadaan dan pemasangan alat ukur Skot balk ……………………………… (buah).
g) Pengadaan dan pemasangan alat ukur Crum de Gruyter …………………… (buah).

Pekerjaan lain-lain
a) Foto dokumentasi setiap titik pengambilan diambil tiga kali, yaitu pada saat 0 %,
50%, dan 100% masing- masing dicetak …. kali sebanyak ….. titik, pada lokasi yang
sama ……set.
b) Laporan pelaksanaan pekerjaan …………. set.

sumber : Dept. Pekerjaan Umum.

RINGKASAN :
Persyaratan Ukuran bukaan dinding untuk kusen pintu : harus sesuai dengan ketentuan
koordinasi modular, seperti berikut ;
• Ukuran untuk daun pintu tunggal (mm) : (2000,2100,2400) x (800,900, 1200)
• Ukuran untuk dua daun pintu berbeda (mm) : (2000,2100, 2400) x(1200, 1500)
• Ukuran untuk daun pintu ganda (mm) : (2000, 2100,2400)x (1500,1800, 2100, 2400)
• Ukuran bukaan dinding untuk jendela harus sesuai dengan koordinasi modular, seperti :
(2400,2100, 2000, 1800, 1500, 1200, 900, 600, 400) x (600, 900, 1200, 1500, 1800, 2100,
2400 ) dalam mm.
• Dasar perhitungan ukuran kusen pintu dan jendela harus sesuai dengan Spesifikasi berikut:
Ukuran kayu untuk kusen pintu seperti: 60 x (100, 120, 130, 150); 80 x (100, 120, 150) dan
100 x (120, 150) dalam mm.
• Ukuran kayu untuk kusen jendela : 60 x (100,120, 130, 150 ); 80 x (100, 120, 150) dan 100
x (120, 150) dalam mm
Ukuran tinggi bag. Dalam kusen pintu dihitung dengan :
Tkp = Tbp – tk – Sk
dimana, Tkp = tinggi kusen bag. Dalam, Tbp = tinggi bukaan dinding, tk = tebal kayu dikurangi
2 mm – 5 mm Sk = tinggi sepatu kusen.
Ukuran tinggi bagian dalam kusen jendela dihitung dengan :
Tkj = Tbj – 2 tk
dimana, Tkj = tinggi kusen bag. Dalam, Tbj = tinggi bukaan dinding, tk = tebal kayu.
Ukuran lebar bag. dalam kusen pintu dan jendela :
Lkp = Lbp – 2 tk
dimana, Lkp/Lbp = lebar bag. Dalam kusen pintu atau jendela, Lbp = lebar bukaan.
Dasar perhitungan ukuran daun pintu dan jendela.
Ukuran tinggi daun pintu ditentukan dengan :
Tdp = Tkp + Sk + S
dimana, Tdp = tinggi pintu, Tkp = tinggi kusen bag. dalam, Sk = sepatu kusen dan S =
sponing = 10 mm -15 mm.
Ukuran lebar daun pintu dan jendela ditentukan dengan : Ldp = Lkp + 2S
dimana, Ldp/Ldj = lebar pintu atau Jendela, Lkp = tinggi kusen bag. Dalam, dan S = sponing =
10 mm -15 mm.
Ukuran tinggi daun jendela ditentukan dengan :
Tdj = TLkj + 2S
Dimana, Tdj = tinggi daun jendela, Tkj = tinggi kusen jendela, dan S = sponing.

sumber: Departemen pekerjaan Umum

sifat & karakteristik kayu

Posted: Juli 30, 2010 in Uncategorized

Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, antara 0,2 (kayu balsa) sampai 1,28 (kayu nani). Berat jenis merupkan petunjuk untuk menentukan sifat-sifat kayu. Makin berat kayu itu, kekuatan kayu makin besar. Makin ringan kayu itu, kekuatannya juga makin kecil. Berat jenis tergantung oleh tebal dinding sel, kecilnya rongga sel yang membentuk pori-pori.

Keawetan alami kayu.

Keawetan alami kayu berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Keawetan kayu disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu (zat ekstraktif) yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak kayu.

Warna kayu.

Warna suatu jenis kayu dipengaruhi oleh : tempat di dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara.

Higroskopik

Higroskopik yaitu sifat dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Makin lembab udara sekitar, kayu juga semakin lembab. Masuknya air ke dalam kayu menyebabkan berat kayu bertambah. Sifat ini berhubungan dengan sifat mengembang dan menyusut kayu.

Tekstur kayu


Tekstur kayu yaitu ukuran relatif dari sel-sel kayu. Menurut teksturnya, kayu dibedakan menjadi :

*Kayu bertekstur halus, contohnya kayu giam, lara, kulim, dll.

*Kayu bertekstur sedang, contohnya kayu jati, sonokeling, dll.

*Kayu bertekstur kasar, contohnya kayu kempas, meranti, dll.

Berat kayu.

Berat suatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air dan zat ekstraktif. Berat suatu kayu tergantung dari berat jenisnya.

Kelas berat Kayu Berat Jenis Contoh
sangat berat > 0,90 kayu giam, balau
Berat 0,75 – 0,90 Kulim
Agak berat 0,60 – 0,75 Bintangur
Ringan < 0,60 balsa, pinu

Kekerasan Kayu.

.

Kekerasan kayu berhubungan dengan berat dan berat jenis kayu. Contoh kayu yang sangat keras : balau, giam, kayu besi, dll. Kayu keras, yaitu kulim, pilang, dll. Kayu sedang, yaitu : mahoni, meranti, dll. Kayu lunak, yaitu : pinus, balsa, dll.

Kepadatan/kerapatan kayu,

kepadatan kayu yaitu perbandingan antara berat kering oven dengan isi  (volume) dari sepotong kayu. Kepadatan kayu mempengaruhi kekuatan kayu. Kepadatan kayu tergantung dari banyaknya dinding sel pada tiap satuan isi. Makin banyak selnya, dinding selnya banyak sehingga kepadatannya tinggi maka  kekuatannya juga tinggi. Contoh : kayu gubal susunan selnya masih renggang sehingga kekuatannya lebih rendah dibandingkan kayu teras.

Sifat mengembang dan menyusut

Kayu akan mengembang bila kadar airnya naik dan menyusut bila kadar airnya berkurang. Besarnya pengembangan dan penyusutan tidak sama pada semua arah. Rata-rata besarnya pengembangan dan penyusutan pada arah tangensial : 4-14%, arah radial : 2 – 8 %, arah axial : 0,1 – 0,2 %.

Sifat mekanik kayu meliputi :

  1. Kuat tarik, yaitu kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu itu. Kuat tarik kayu sejajar serat lebih besar dibandingkan kuat tarik tegak lurus serat.
  2. Kuat tekan, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban tekan. Kuat tekan sejajar serat biasanya lebih besar dari kuat tekan tegak lurus serat.
  3. Kuat geser, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban geser. Kuat geser sejajar serat biasanya lebih kecil dari kuat geser tegak lurus serat.
  4. Kuat Lentur, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban lentur.
  5. Kuat belah, yaitu kemampuan kayu dalam menahan beban yang berusaha membelah kayu.

sumber : ilmu sipil

s

Air merupakan bahan dasar yang sangat penting dalam pembuatan konstruksi bahan bangunan dengan struktur beton bertulang.

Pada konstruksi beton, Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen sehingga dapat menjadi bahan perekat antara agregat halus ( pasir), agregat kasar (kerikil) serta bahan campuran beton lainya

Sedangkan pada konstruksi baja, air digunakan sebagai bahan pencuci profil baja dari kotorran yang timbul akibat penyimpanan maupun pada saat distribusi baja.

Dalam pembuatan konstruksi beton harus digunakan air yang baik sehingga dapat tercipta beton yang kuat serta tahan lama.

Air yang baik untuk campuran beton bertulang sebaiknya harus memenuhi persyaratan standar nasional indonesia
( SK-SNI – S – 04 – 1989 – F) yaitu sebagai berikut :

.

  • Air harus bersih
  • Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 2 gram /liter.
  • Tidak mengandung lumpur minyak dan benda terapan lain yang bisa dilihat secara visual.
  • Tidak mengandung garam yang dapat merusak beton (asam organik) lebih
  • dari 15 gram / liter.
  • Tidak mengadung senyawa sulfat lebih dari 1 gram / liter.
  • Tidak mengandung chlorida (cl) lebih dari 0,5 gram / liter.

Air yang digunakan sebaiknya dari jenis air tawar karena air asin/air laut mempunyai kadar garam yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan besi tulangan berkarat dan konstruksi beton tidak mempunyai kekuatan optimal karena pemilihan air yang salah pada saat pelaksanaan.

dengan demikian sebuah konstruksi bangunan yang kuat diawali dari pemilihan air yang baik sebagai bahan bangunan.

sumber:ilmu sipil

Baja ringan

Posted: Juli 30, 2010 in Uncategorized



Secara tinjaun mekanika teknik, rangka atap baja ringan adalah suatu struktur yang tidak bisa dirancang dan dibangun asal asalan tanpa hitungan dan desain teknis tertentu. Kegagalan struktur kemungkinan akan terjadi bila desain dan perhitungan teknis diabaikan.

Sebagai konsumen tentunya anda tidak perlu tahu bagaimana mendesain Rangka Atap Baja Ringan. Anda hanya perlu mengetahui beberapa pengetahuan dasar sebelum memutuskan membeli rangka baja atap ringan dan memilih produk yang tersedia dipasar.

  • Sistem rangka atap baja ringan.

Konsep rangka merupakan satu unit kesatuan sistem terintegrasi secara struktural. Sehingga dibutuhkan hitungan atau desain yang secara mekanika teknis mampu mampu mengakomodir kebutuhan sistem tersebut. Rangka baja atap ringan ini terbuat dari bahan dasar baja yang dilapisi oleh seng atau aluminium. Property mekanika teknis idealnya tidak kurang dari 550 Mpa.

  • Bahan pelapis yang digunakan untuk Rangka Baja Atap Ringan, yakni Zinc (seng) dan aluminium.

Pelapis aluminium mempunyai sifat tahan karat yang lebih bagus dibanding pelapis seng, dimana pelapisan dengan seng oleh masyarakat umum sering disebut galvanis. Bahan pelapis baja galvanis harus jauh lebih tebal untuk menyamai ketahanan karat yang sama terhadap bahan pelapis Aluminium. Mutu pelapis aluminium mempunyai ketahanan karat 4x lebih lama bila dibandingkan dengan pelapis seng untuk ketebalan yang sama.